Bawaslu Cilacap Jajaki Kerja Sama dengan Ponpes El-Bayan Majenang terkait Pendidikan Demokrasi

Majenang- Bawaslu Kabupaten Cilacap menjajaki kerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) El-Bayan Majenang, Kabupaten Cilacap, Senin (28/7/2025). Kerja sama yang digagas dalam pertemuan kali ini melingkupi sosialisasi pengawasan partisipatif bagi santriwan/wati, pelaksanaan uji petik bagi warga ponpes yang telah berusia 17 tahun, hingga pendidikan demokrasi di lingkungan ponpes

"Kami (Bawaslu Cilacap) datang silaturahmi untuk mengajak kerja sama dengan Ponpes El-Bayan terkait pengawasan partisipatif di lingkungan ponpes serta memastikan santriwan/wati yang telah berusia 17 tahun terdata dalam PDPB (Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan)," ujar Ketua Bawaslu Cilacap Soim Ginanjar didampingi dua anggota Bawaslu Cilacap; Nuryanti dan Ujang Taufik di Madrasah Aliyah El-Bayan.
 

Ujang Taufik menjelaskan saat ini KPU Cilacap tengah melaksanakan penyusunan PDPB atau pendataan pemilih terhadap pemilih pemula. Bawaslu Cilacap berkewajiban untuk memastikan proses tersebut berjalan dengan benar serta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dia menjelaskan terkait pemilih baru yakni warga negara yang telah berusia 17 tahun, termasuk juga santriwan/wati di Ponpes El-Bayan harus terdata dalam PDPB. "Santriwan/wati yang sekarang telah berusia 17 tahun berarti harus mendapatkan hak pilih. Apakah sudah masuk atau belum, kami (Bawaslu Cilacap) perlu kroscek, jika berkenan kami minta data terkait itu," ucap Ujang.

Dia menambahkan Bawaslu juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pendidikan politik bagi pemilih pemula. "Oleh karena itu kami berencana untuk melakukan kerja sama. Nanti dituangkan dalam bentuk kesepakatan," kata Ujang.
 

Sementara Kepala Madrasah El-Bayan Faiqoh Subky menyambut baik kerja sama diantara MA EL-Bayan dengan Bawaslu Cilacap. Baginya, membangun kesadaran politik dan demokrasi sangat penting ditanamkan semenjak dini.

"Dengan kerja sama ini diharapkan untuk pemilu yang akan datang tidak ada lagi siswa (yang telah punya hak pilih) yang tidak terdata menjadi pemilih dan semua siswa di tahun yang akan datang bisa menjadi pemilih," harapnya.